Sabtu, 04 Maret 2017

Kelahiran si buah hati - Graciello Maleakhi Sabandar

Tanggal 7 februari 2017, rasa sakit menjalar sampai ke pinggang, seharian terasa datang dan pergi terus menerus, suami memutuskan untuk mau ambil dayoff tapi karena belum ada bercak darah akhirnya ak bilang suami, ngantor aja, gpp nanti ada apa apa tak telp.. Makin sore rasa sakit makin menjadi jadi, akhirnya memutuskan untuk menghubungi suami, untuk pergi ke bidan dekat rumah, jam set 6 sore berangkat ke bidan, untuk cek karena sakitnya tidak menyenangkan, seelah di cek, tidak belum ada pembukaan dan kepala el masih sangat jauh, akhirnya kami pulang memutuskan untuk makan dan tidur, namun rasa sakitnya makin menjadi dan tiba tiba, kira kira jam setengah 8 malam, keluar darah dan cairan yang cukup banyak, kembali ke bidan, dan bidan menyarankan untuk langsung ke rumah sakit..

Jam setengah 9 malam, sampai di RS happyland yogyakarta, masuk ruang IGD, setelah pemeriksaan, ternyata cairan yang keluar adalah air ketuban, dokter jaga langsung menyarankan untuk rawat inap, karena memang, ada batas waktu sejak air ketuban rembes, sampai kamar inap, rasa sakit makin menghebat, namun saat di lakukan pengecekan bukaan tidak juga nambah, sepanjang malam merasakan sakit yang terus datang dan pergi, rasanya sungguh tidak nyaman dan ingin menyerah, pengen sesar aja.. Tp suami terus mendampingi, dan menyemangati, bahkan ikutan begadang semalaman, ngelusin punggung.. Sepanjang malam, sakit yg dirasakan datang dan pergi, sensasi luar biasa.. Sampai setengah 5 pagi, setelah cek pembukaan, tetap pada angka 1, mulai frustasi merasakan sakit, akhirnya aku menangis, jam 5 pagi rasa sakit terasa lebih amazing, pinggang seperti mau putus dan kram, sepanjang malam diadakan pemeriksaan, ternyata sudah bukaan 3, tidak lama lalu bukaan 4, karena sudah bukaan 4, lalu dibawa ke ruang bersalin, di ruang bersalin dokter sebenarnya sudah datang, tapi karena masih bukaan 4, akhirnya dokter memutuskan pulang dl, karena tiap pembukaan biasanya memakan waktu 1 jam.
Karena ketuban sudah rembes, maka larangan mengejan diperkuat, jangan mengejan, tarik napas panjang, hembuskan putus putus, sayangnya ini tak bertahan lama, karena semalaman belum tidur dan memang belum makan apapun, maka tidak ada tenaga rasanya.. Rasa sakit semakin luar biasa keinginan mengejan semakin besar, setelah di cek ternyata sudah bukaan 7, padahal belum ada 5 menit sejak masuk ruang bersalin, tidak lama kemudian, sudah bukaan 9, bidan dan suster langsung menghubungi dokter untuk kembali ke rumah sakit.. Jarak antara bukaan 4 dan bukaan 9 hanya sekitar 15 menit, dan aku semakin menggila menahan keinginan untuk mengejan, sering gagal dan terus menerus air ketuban keluar seiring aku mengejan, karena mengejan ini refleks, nafasku seperti mau habis, kepalaku pusing, badanku gemetaran, suami terus d samping menyemangati, untuk bertahan, saat bukaan 10 dokter belum tiba, aku menunggu beberapa waktu lamanya, ketika dokter datanh aku di suruh mengejan, tapi yang aku rasakan adalah lelah, ngantuk, capek, mataku berat, aku mulai menutup mataku disaat seharusnya mengejan, tapi suami terus mengguncang supaya aku terjaga, kontraksi tidak juga datang, rasa lelah lebih besar, dan rasa ngantuk lebih besar, aku mulai menutup mata dengan napas yang tinggal satu satu, dokter memutuskan menggunakan induksi setelah bukaan lengkap.. 45 menit setelahnya lahirlah seorang anak tampan yang luar biasa... Diberi nama Graciello Maleakhi Sabandar, el, kami memanggilnya.. begitu keluar el langsung menangis dan pup.. Lalu IMD selama 2 jam, selama IMD di jahit robekan bekas keluar el, kata suami, setelah kepala el keluar, badannya langsung muter sendiri, tidak ada rasa apapun saat di jahit, dan benar, saat melihat el lg nyari puting, semua rasa sakit hilang, gone.. Lenyap... Di jahitpun udah g kerasa.. Betapa luar biasa cara Tuhan.. Dia tidak menghilangkan rasa sakit selama prosesku, tapi sungguh Dia memampukanku melewati proses bersalin yg luar biasa ini.....
Selamanya Tuhan itu baik..

Tidak ada komentar: