Rabu, 11 Juni 2014

Understanding God in my life

Banyak saat aku tidak paham apa yg Tuhan inginkan dalam hidupku. Banyak yg aku inginkan dan aku anggap baik ternyata tidak baik. Dulu.. Reaksiku adalah protes dan menangis. Aku tidak paham tentang mengapa tidak boleh? Bukankah itu baik? Namun Tuhan hanya tersenyum dan menjawab ringan," putriKu, kamu hanya melihat sampai pada saat ini, tapi Aku.. Aku melihat sampai pada kesudahannya.. Percayalah padaKu..." Akhirnya setelah 3 tahun berjalan aku paham mengapa.. Dulu aku memiliki seorang yang mengasihi Tuhan sama sepertiku, namun Tuhan berkata tidak pada hubungan kami, padahal kami dapat saling membangun dengan cukup baik di dalam Tuhan, aku sangat tidak paham mengapa tapi aku putuskan untuk percaya padaNya.. Aku mengakhiri hubungan dengan alasan apa adanya "Tuhan tidak mengijinkan kita, pasti ada yg terbaim untuk kita masing8.. Reaksinya yah bisa dipahami, dia butuh waktu untuk menerima, dia bertanya " bagaimana mungkin ada orang yg mau berkorban untuk Tuhan segitunya? Aku tidak paham.." Dalam hati akupun juga tidak paham, namun aku mencoba taat... Kelegaan melingkupiku, setelah terus berfikir bagaimana agar aku menyampaikan ini tanpa menyakiti? Ya... Kekhawatiran tidak baik, akupun berakhir di rumah sakit dengan pembuluh darah pecah, trombosit 3000 dan didiagnosa terkena ITP, sebuah penyakit langka. Ajaibnya, aku tidak merasakan sakit dan nafsu makanku normal bahkan tinggi, sehari aku makan 5 kali makanan berat. Kalau saja tidak muncul bintik merah di sekujur tubuhku, keluar darah dari gusiku dan seperti mens namun darah segar yg keluar.. Mgkn ak tidak tau klo sedang sakit. 12 hari aku berada d bawah pengawasan dokter dan saat itu trombosit tidak jg normal.. Lalu aku melihat kedua orang tua yg lelah merawat dan khawatir, malam itu aku berbicara pada Tuhan," Bapa, kalau mau ambil aku, aku udah siap.. Tapi bagaimana dg orang yg mengasihiku? Orang tuaku, saudariku.. Engkau kuatkan mereka ya Tuhan.." Aku melihat Tuhan tersenyum, hanya tersenyum. Keesokan harinya ahli darah yg menanganiku mengusulkan memakai gamaras, kasus sblmnya (ada 2 kasus sblm aku) semua trombosit naik, hanya saja harganya mmg mahal, 3 juta per botol.. Padahal botolnya kecil.. Aku menghabiskan 2 botol.. Namun hasilnya nihil.. Tanganku membiru karena setiap hari harus di suntik ambil darah.. Ahli darah memutuskan kalau besok tidak naik jg maka harus ambil sum sum tulang belakang.. Bayangkan perasaan kedua orang tuaku saat itu, tapi aku uda berserah, aku berdoa sambil menangis, berdoa supaya Tuhan kuatkan orang terdekatku.. Besoknya seperti biasa suster mengambil darah untuk ke laboratorium. Terjadi keajaiban, trombosit menanjak naik dan karenanya dokter tidak jadi ambil tindakan. Selama 12 hari di rumah sakit aku diisolasi dari kekhawatiran.. Tuhan memperbaiki saat teduhku, berat badanku bahkan sukacitaku.. Setelahnya aku paham itu Tuhan ijinkan terjadi untuk kebaikan. Akhirnya aku kembali dekat dengan orang yang dulu berpisah denganku, setahun yang lalu kami berpisah, karena dia tidak siap mengikat komitmen, dan karena rancangan Tuhan kami dapat saling menjaga sebagai sahabat, tulus.. Kesempatan kedua diberikan (aku percaya alasan kami tidak bersatu dulu adalah kami sama8 blm siap, kalau kami dulu bersama kami tidak akan mengenal Tuhan spt saat ini) 2 tahun kami berpacaran, banyak hal yang tidak mungkin saat kami akan bersatu namun Tuhan terus membuka jalan. Saat ini karena Tuhan kami sudah disatukan dan saya tau Tuhan blm selesai dg kami. Dia adalah pasangan terbaik bagi saya, untuk memperlihatkan kemuliaanNya...

Tidak ada komentar: