Rabu, 19 Desember 2012

Sebuah cerita lama

Hei.. aku membuka lagi dokumen-dokumen lama.. dan membacanya aku menjadi senyum senyum sendiri... rasanya aneh gitu.. dulu aku ababil banget... aku membaca baris demi baris sebuah percakapan yang saat itu tidak mungkin terjadi tapi saat ini semua jadi kenyataan...

dulu banyak sekali batasan yang seakan g bisa aku lewatin... aku hanya bisa berbicara pada orang yang begitu aku sayang namun rasanya mustahil buat aku gandeng... kami banyak bertukar pikiran, kami banyak bertukar hati, masa-masa kami bisa saling melihat namun kami g bisa saling menyapa, karena kami terbatas, dan keadaan memaksa kami untuk saling berjalan menjauh satu dengan lain... lewat banyak keterdiaman akhirnya kami mulai saling melepas dan merelakan hati, bahwa tidak semua yang diinginkan hati mampu menjelma masuk dalam kehidupan nyata kami...

 waktu berjalan.. kami mulai saling mengenal bahwa kami asing dan kami tidak membutuhkan sebuah sapaan untuk mengenal... aku cukup mengenalnya dan diapun begitu... bagaimanapun, melihatnya bagai bercermin pada diriku sendiri... itu membuatku mengenalnya lebih dari pada yang aku sadari... feel like facing my self...

 Tuhan banyak membuat kejutan, ketika aku diproses sedemikian rupa sampai akhirnya rasa yang tadinya meluap-luap baginya mampu bergerak naik kearahNya, aku mulai merasakan netral dan mencintai setiap prosesku, lebih dari itu, aku mencintai Dia, yang membuatku bertahan pada proses-prosesku..

 Lama tidak menyapanya menjadikannya asing dan pada akhirnya seperti permainan, Tuhan melalui keadaan terus mempertemukan aku dengan dia... aku membenci sekaligus mencintai setiap keadaan ini dan aku mengutuk sekaligus bersyukur untuk ini semua..

 aku memutuskan untuk benar-benar membuangnya dan memutuskan untuk membawa diriku sendiri menemukan kebahagiaan-kebahagiaanku sendiri : belajar mencintai cinta orang lain, bukan cintaku sendiri.... -to be continued-

Tidak ada komentar: