Aku banyak mendengar cerita romantis, dan sekarang banyak di film kan . . . tapi cerita ini tetap menjadi yang paling menarik diantara yang lainnya . . .
Wanita itu bukan wanita spesial, dia hanya seorang wanita yang pada awalnya merasa sakit hati karena banyak pria mengejarnya karena alasan tertentu, dia tidak menyukai alasan fisik yang dikeluarkan oleh pria di sekitarnya . . . cantik . . . bukanlah alasan yang disukainya . . . ia hanya membutuhkan seseorang yang mampu mengimbanginya .
Pria itu bukan pria spesial, dia hanya seorang pria yang sering disakiti wanita karena kelebihannya yang tidak terlihat, kebaikannya terkadang menjadi senjata ampuh yang menyakiti hatinya . . . saat dia mencintai seseorang, lalu orang itu akan "seakan" membalasnya . . . bukan karena suka, tapi karena kenyamanan yang ditawarkan si pria, inilah yang banyak menyakitinya, kenyamanan itu dia sebut cinta . . . namun para wanita menyebut kenyamanan itu persahabatan . . . Ia lelah membangun hatinya hingga suatu saat dia berkata pada dirinya . . . "aku tidak akan lagi mencintai dalam arti spesial, biarlah mereka menjadi saudaraku. . . "
Sang wanita berdoa . . . selama ini dia tidak pernah menuntut Tuhan apapun, dia bahkan tidak pernah menyebutkan pria seperti apa yang diinginkannya, kali ini sang wanita berdoa, bagi seseorang yang belum dikenalnya : pasangan hidupnya. . .
" Bapa . . . aku tidak pernah menentukan kriteria pria yang kuinginkan . . . kali ini saja Bapa . . . aku mau meminta seseorang yang dapat mengimbangiku didalamMu . . . seseorang yang mencintaiMu minimal seperti aku mencintaiMu . . . aku berdoa Engkau jaga hatinya, agar dia tidak melihat pada hati yang lain. . . pagari dia dan proses dia agar pada saat kami bertemu, kami sudah siap. . . . makasi Bapa . . ."
sementara sang pria ditempat berbeda sudah tidak lagi terpaku pada menjalin hubungan dengan seorang wanita, namun hatinya rindu . . . merindukan seseorang yang mengasihinya dan berjalan bersamanya, tapi dia sudah mencoba banyak hal. . . . hanya saja hal itu sulit : selalu ada halangan . . . ia berkata singkat pada Tuhan. . .
" Bapa . . . kalau Bapa mau aku hidup sendiri dan hanya bagiMu, aku akan menjalaninya. . . hanya saja jika tidak, aku berdoa bagi pasangan hidupku kelak, supaya Engkau memprosesnya dan membuatnya semakin dekat padaMu . . . aku mau dia mengasihiMu, Bapa . . . Terimakasih Bapa . . ."
Dua tahun berlalu, melalui banyak proses keduanya bertemu . . . dan keduanya menerima triger yang sama pada hati mereka, sang pria dan wanita memutuskan untuk mencoba berjalan bersama, sampai suatu hari percakapan ini terjadi . . . .
Wanita : Aku bersyukur, sayang . . . karena Tuhan mengirimmu untuk menggandeng tanganku . . . aku pernah berdoa, meminta seseorang yang mengasihiNya minimal seperti aku mengasihiNya, g disangka itu kamu...
Pria : ha ha ha.. lho? sama.. aku juga pernah berdoa bagi pasanganku hal serupa . . .
Wanita : lho? masak sih sayang? (mereka bertatapan sejenak dan lalu tertawa bersama . . .)
Pria : amazing ya sayang cara Tuhan mempertemukan dua orang. . .? Gusti pancen juara....!
*Sang penulis membayangkan Tuhan ada diantara mereka, ikut tertawa bersama mereka . . .
Wanita itu bukan wanita spesial, dia hanya seorang wanita yang pada awalnya merasa sakit hati karena banyak pria mengejarnya karena alasan tertentu, dia tidak menyukai alasan fisik yang dikeluarkan oleh pria di sekitarnya . . . cantik . . . bukanlah alasan yang disukainya . . . ia hanya membutuhkan seseorang yang mampu mengimbanginya .
Pria itu bukan pria spesial, dia hanya seorang pria yang sering disakiti wanita karena kelebihannya yang tidak terlihat, kebaikannya terkadang menjadi senjata ampuh yang menyakiti hatinya . . . saat dia mencintai seseorang, lalu orang itu akan "seakan" membalasnya . . . bukan karena suka, tapi karena kenyamanan yang ditawarkan si pria, inilah yang banyak menyakitinya, kenyamanan itu dia sebut cinta . . . namun para wanita menyebut kenyamanan itu persahabatan . . . Ia lelah membangun hatinya hingga suatu saat dia berkata pada dirinya . . . "aku tidak akan lagi mencintai dalam arti spesial, biarlah mereka menjadi saudaraku. . . "
Sang wanita berdoa . . . selama ini dia tidak pernah menuntut Tuhan apapun, dia bahkan tidak pernah menyebutkan pria seperti apa yang diinginkannya, kali ini sang wanita berdoa, bagi seseorang yang belum dikenalnya : pasangan hidupnya. . .
" Bapa . . . aku tidak pernah menentukan kriteria pria yang kuinginkan . . . kali ini saja Bapa . . . aku mau meminta seseorang yang dapat mengimbangiku didalamMu . . . seseorang yang mencintaiMu minimal seperti aku mencintaiMu . . . aku berdoa Engkau jaga hatinya, agar dia tidak melihat pada hati yang lain. . . pagari dia dan proses dia agar pada saat kami bertemu, kami sudah siap. . . . makasi Bapa . . ."
sementara sang pria ditempat berbeda sudah tidak lagi terpaku pada menjalin hubungan dengan seorang wanita, namun hatinya rindu . . . merindukan seseorang yang mengasihinya dan berjalan bersamanya, tapi dia sudah mencoba banyak hal. . . . hanya saja hal itu sulit : selalu ada halangan . . . ia berkata singkat pada Tuhan. . .
" Bapa . . . kalau Bapa mau aku hidup sendiri dan hanya bagiMu, aku akan menjalaninya. . . hanya saja jika tidak, aku berdoa bagi pasangan hidupku kelak, supaya Engkau memprosesnya dan membuatnya semakin dekat padaMu . . . aku mau dia mengasihiMu, Bapa . . . Terimakasih Bapa . . ."
Dua tahun berlalu, melalui banyak proses keduanya bertemu . . . dan keduanya menerima triger yang sama pada hati mereka, sang pria dan wanita memutuskan untuk mencoba berjalan bersama, sampai suatu hari percakapan ini terjadi . . . .
Wanita : Aku bersyukur, sayang . . . karena Tuhan mengirimmu untuk menggandeng tanganku . . . aku pernah berdoa, meminta seseorang yang mengasihiNya minimal seperti aku mengasihiNya, g disangka itu kamu...
Pria : ha ha ha.. lho? sama.. aku juga pernah berdoa bagi pasanganku hal serupa . . .
Wanita : lho? masak sih sayang? (mereka bertatapan sejenak dan lalu tertawa bersama . . .)
Pria : amazing ya sayang cara Tuhan mempertemukan dua orang. . .? Gusti pancen juara....!
*Sang penulis membayangkan Tuhan ada diantara mereka, ikut tertawa bersama mereka . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar